Seperti
istilah, di balik tubuh yang sehat, terdapat jiwa yang kuat untuk menjaga
kesehatan badan. Begitu pun dengan kecantikan yang ditampakkan oleh Candi
Plaosan. Membangun kembali seni mahakarya yang telah ditinggalkan dan terkubur
selama beberapa beberapa dekade bahkan abad, perlu kapasitas yang baik agar
dapat dapat berdiri menyerupai bangunan masa lampau.
Melewati
jalanan yang sedikit sepi dan sunyi di tengah udara malah yang sedikit dingin,
tim kami menuju Candi Plaosan. Setiba di lokasi, pandangan tertuju sebentar
pada candi-candi yang berada di sana. Tak begitu jelas terlihat, namun ketika
matahari muncul tentu mempesona dan kemudian kami menemui orang-orang yang
berada di sana.
Setelah
berbincang sejenak, kami diperkenalkan kepada seorang yang baru datang ke candi, yang merupakan salah satu pekerja dalam bidang bangunan di Candi
Plaosan. Itok, adalah nama dari pekerja yang kami temui, menceritakan bagaimana
proses pembangunan kembali candi.
Ketelatenan
Aktivitas
pembangunan atau dapat disebut juga pemugaran, dilakukan setiap setahun sekali.
Kegiatan tersebut mendapat dana dari dinas setiap tahunnya untuk memugarkan
satu candi. Waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan pemugaran umumnya tujuh
bulan.
Secara
garis besar ada beberapa tahap yang dilakukan dalam membangun kembali candi.
Yang pertama adalah proses pencarian candi, penyusunan, penyetelan. Dalam
aktivitas ini, proses pencarian merupakan hal yang paling lama dan tersulit,
menurut Itok.
Proses
pencarian dilakukan di lokasi sekitar candi. Batu candi yang ditemukan akan
mempengaruhi bentuk dari candi. Setelah batu ditemukan proses selanjutnya dapat
dikerjakan
Proses
selanjutnya adalah penyusunan model candi. Kegiatan penyetelan dilakukan di
sisi lain candi. Pada tahap ini diperlukan waktu beberapa bulan untuk merangkai
bentuk candi. Batu candi yang ditemukan tidaklah selalu lengkap, sehingga
diganti dengan batu polosan untuk menyanggah bentuk bangunan. Batu polosan
tersebut merupakan hasil cor dari batu kapur yang dicampur dengan bahan lain.
Proses selanjutnya adalah penyetelan
atau pemugaran yang dilakukan di area candi. Setiap candi umumnya juga dibuat
dengan menggunakan pondasi sedalam satu meter. Susunan ketika dirancang dengan
tahap penyetelan tidak selalu sama. Tak jarang, kegiatan pembangunan mengalami
kendala karena renggangnya batu satu dengan batu lainnya. Tak hanya itu, dalam
penyetelan harus memperhatikan jenis batu yang digunakan agar sesuai. (Hira)
0 comments:
Post a Comment