Bu Pangat tengah memasak kuliner khas Opor Kapuan (24/10). |
Berwisata di Kabupaten Blora tak lengkap jika tidak
mencicipi kuliner khasnya. Selain dikenal sebagai Kota Sate, Blora juga masih
memiliki kekayaan akan kuliner lainnya. Salah satu kuliner yang wajib dicoba
ketika berkujung di Kabupaten Blora adalah Opor Ngloram Pak Pangat atau yang
biasa disebut Opor Kapuan. Opor sendiri merupakan makanan yang umum disajikan
saat perayaan Hari Raya Idul Fitri, namun di warung Opor Kapuan Pak Pangat kita
akan melihat penyajian opor yang berbeda dari biasanya.
Bertempat di Jalan Lapangan Terbang, Ngloram , Kecamatan
Cepu, warung opor ini berlokasi cukup jauh dari pusat Kota Blora. Untuk
mencapai lokasi ini, harus menempuh perjalanan 34 km dari Kota Blora sampai ke
pusat Kecamatan Cepu. Apabila ditempuh menggunakan kendaraan roda dua, perlu
waktu antara 50 – 60 menit perjalanan. Sepanjang perjalanan menuju Cepu, kita
akan disuguhkan hamparan hutan jati yang berada di wilayah Kesatuan Pengelolaan
Hutan (KPH) Perhutani Blora dan sedikit jalan yang bergelombang. Namun, semua
lelah ketika perjalanan akan terbayar ketika sampai disebuah rumah sederhana
yang bertuliskan Lontong Opor Ngloram Pak Pangat. Aroma opor yang sedap menjadi
penyambut yang mampu membuat perut keroncongan.
Usaha yang dirintis oleh Pangat sejak 15 tahun yang
lalu ini menjadi istimewa dan menjadi tujuan para pelancong ketika mengunjungi
Cepu karena opor ini berwarna kemerahan (biasa disebut opor pedas). Pada penyajiannya, terdapat
cabai rawit utuh bagi penikmat yang ingin merasakan sensasi lebih pedas. Opor ini juga menggunakan ayam
kampung yang disajikan dengan lontong
berukuran besar. Sehingga,
bagi yang ingin mendapatkan sensasi berbeda dari opor ayam, makanan ini layak
untuk dicoba, dan bisa dijadikan oleh-oleh untuk keluarga di rumah. Proses memasak dan
penyajiannya juga selalu fresh karena opor akan dimasak ketika
pembeli datang.
Di dapur yang berukuran ± 20m², semua proses memasak
dilakukan. Mulai dari penyembelihan ayam yang dilakukan pada pukul 5 pagi. Sang pemilik warung mengatakan dalam
sehari dapat menghabiskan 60 ekor ayam dan lebih dari 100 buah lontong
berukuran jumbo. “Ya sehari antara 60 sampai 65 ekor ayam, tergantung
permintaan tapi paling sedikit 60 ekor," ujar Pangat ketika ditemui di
warung sederhananya, Sabtu (24/10).
Lontong jumbo, menjadi daya tarik tambahan Opor Kapuan Pak Pangat. |
Salah satu resep rahasia
yang juga menjadi keistimewaan Opor kapuan dibanding dengan opor lainnya adalah
proses memasak yang masih tradisional dengan menggunakan kayu bakar. Kayu yang
dipilih pun harus kayu yang berasal dari pohon jati. “Bedanya kayu jati dengan
kayu yang lainnya itu pada kemantapan rasa. Lebih wangi aromanya dan meresap di
ayamnya," ujar Pangat. Cukup dengan merogoh kocek Rp15.000,00, kita
sudah bisa menikmati kelezatan lontong Opor Kapuan. (Dyah)
0 comments:
Post a Comment