Museum Gula Satu-satunya Di Indonesia Sepi Pengunjung

Museum Gula Jawa Tengah terletak di kompleks Pabrik Gula Gondang Baru Kabupaten Klaten atau tepatnya di Jalan Jogja – Solo KM.5.  Museum Gula Jawa Tengah tersebut terletak diantara dua tempat yang banyak dikunjungi wisatawan, yaitu Waterboom Green Park Gondang Winangoen dan d’GondBa Resto yang dulu bernama Banaran Café. Tapi ironisnya, hanya museum inilah yang sepi pengunjung.
Dok. Internet
Plang penunjuk arah ke Museum Gula Jawa Tengah yang di pasang di pinggir Jalan Jogja-Solo KM.5 sudah cukup besar dan jelas.
“Biasanya memang sepi. Rame kalau pas lagi ada kunjungan mahasiswa atau anak SMK yang sedang kunjungan industri di pabrik gula. Kalau pengunjung dari kalangan umum biasanya rame pas hari Minggu,” terang Rosyid, petugas loket Museum Gula Jawa Tengah, Sabtu (31/10).
Bagi kebanyakan orang khususnya masyarakat Indonesia, museum bukan merupakan top destinasi tempat wisata, bahkan tak sedikit yang menempatkan museum sebagai alternatif terakhir tujuan wisata mereka.
“Namanya Museum Gula Jawa Tengah, tapi sekarang sudah menjadi semacam museum gula nasional karena cuma ini satu-satunya di Indonesia. Barang-barang yang ada di dalam museum ini dikumpulkan dari pabrik gula - pabrik gula yang ada di Indonesia,” jelas Rosyid.
Dok. SituSolo/Maharani
Kondisi di dalam Museum Gula Jawa Tengah, Sabtu (31/10) yang sepi pengunjung.
Keprihatinan tidak hanya untuk Museum Gula Jawa Tengah saja tetapi juga untuk museum lainnya, seperti Museum Ronggowarsito Semarang, Museum Manusia Purba Sangiran, Museum Gunung Merapi Yogyakarta, Museum Jogja Kembali, Museum Seni Affandi Yogyakarta, bahkan Museum Ullen Sentalu Yogyakarta yang masuk dalam top 10 museum terbaik di Indonesia menurut versi majalah National Geograpic tidak memiliki pengunjung seramai di mall dan pantai.
“Baru tahu ada museum gula ini pas tadi mampir ke d’GondBa Resto. Baru tahu juga kalau museum ini jadi satu-satunya museum gula di Indonesia, soalnya tidak ada guide yang menjelaskan pas saya dan keluarga masuk ke museum tadi,” jawab Endang (44), seorang pengunjung dari Jogja, ketika ditanyai mengenai kepopuleran Museum Gula Jawa Tengah di kalangan masyarakat, Sabtu (31/10).
Keberadaan museum gula yang tidak banyak diketahui masyarakat ini bisa dikarenakan informasi profil museum dari birokrasi PG Gondang Baru yang kurang banyak atau promosi dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata KabupatenKlaten yang kurang intens. Hal ini sangat disayangkan mengingat museum ini bisa menjadi sumber pendapatan, baik untuk PG. Gondang Baru maupun Kabupaten Klaten.
Dok. SituSolo/Maharani
Pengunjung menelusuri setiap ruangan di museum tanpa ditemani guide.
“Pelayanan di museum ini seharusnya lebih bisa ditingkatkan, seperti memberikan pemandu/guide untuk setiap rombongan tamunya. Jika tidak bisa menyediakan guide, paling tidak memberikan katalog tentang informasi-informasi museum kepada pengunjung karena keingintahuan pengunjung belum terpuaskan hanya dengan melihat-lihat isi museum saja,” komentar Chairunnisa Widya, mahasiswi Ilmu Komunikasi UNS yang juga menjadi pengunjung Museum Gula Jawa Tengah, Sabtu (31/10). (Maharani)
Share on Google Plus

About redaksi

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.

0 comments:

Post a Comment