Ilmu tanpa praktek itu kosong,
praktek tanpa ilmu itu kerdil. Setelah didapat, ilmu memang seharusnya
dipraktekkan agar dapat bermanfaat untuk masyarakat luas. Semangat pengabdian
masyarakat telah digaung-gaungkan sejak lama. Selain mengimplementasikannya di
dunia kerja nyata untuk kesejahteraan masyarakat, Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan salah satu
bentuk kegiatan dengan pengabdian masyarakat sebagai tujuannya sebagaimana
tercantum dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi.
Saat ini KKN telah menjadi mata
kuliah yang diwajibkan untuk diambil oleh mahasiswa di beberapa perguruan
tinggi di Indonesia. Salah satunya di sebuah universitas negeri di Surakarta,
Universitas Sebelas Maret (UNS) dengan berdasarkan landasan hukum SK
Rektor UNS No : 491/UN27/PP/2011, KKN tentang mata kuliah
wajib bagi mahasiswa S1.
Dalam dua tahun pelaksanaan KKN, mahasiswa UNS
diajak untuk turut serta berpartisipasi dalam pembangunan di berbagai daerah di
Jawa Tengah maupun wilayah lain di Indonesia. Pelaksanaan KKN juga dibagi ke
dalam berbagai tema seperti pendidikan, ekonomi, kesehatan, lingkungan,
pertenakan, pertanian sesuai dengan masalah dan potensi dari masing-masing
wilayah.
Berbekal ilmu yang telah didapat di
bangku kuliah, mahasiswa menyusun program-program untuk kemajuan daerah sesuai
dengan kebutuhan dari desa tersebut.
“Kami membantu warga desa sekitar untuk lebih memanfaatkan komoditi yang
dimiliki yaitu singkong dan pisang dengan cara pemasaran yang tepat” tutur
Rosalin, mahasiswi Fakultas Hukum UNS saat ditemui tim redaksi disela waktu
kuliahnya.
Rosalin bersama rekan satu tim
melaksanakan KKN di Desa Selorejo, Kecamatan Girimarto, Kabupaten Wonogiri
selama dua bulan. Berdasar tujuan pemberdayaan masyarakat, mereka juga turut
berpartisipasi dalam Posyandu serta memberikan penyuluhan ke masyarakat
setempat termasuk sekolah-sekolah mengenai perilaku Buang Air Besar Sembarangan
(BABS) yang masih sering dilakukan oleh warga.
Pelaksanaan KKN selain bertujuan
untuk membangun suatu daerah dan membantu masyarakat, juga untuk membekali dan
melatih diri mahasiswa sendiri dengan pengalaman belajar di kehidupan
masyarakat. “Saya dapat belajar jadi
lebih mandiri, dapat pengalaman baru, dapat bertukar pikiran dengan warga desa”
tutur Ajeng Runi, mahasiswi Fakultas Seni Rupa dan Desain UNS yang telah
melaksanakan KKN di Desa Gunungsudo, Kecamatan Bulu, Kabupaten Sukoharjo.
Ajeng bersama rekan satu timnya
melakukan pengabdian masyarakat dengan tema KKN air minum dan penyehatan
lingkungan dengan melakukan bersih-bersih desa, mengajar TPA secara rutin,
melaksanakan Posyandu keliling, dan melihat kesehatan balita dan orang lanjut
usia di Desa Gunungsudo.
KKN yang telah ditetapkan sebagai
salah satu mata kuliah yang wajib dilaksanakan oleh mahasiswa ini diharapkan
dapat menjadi wadah bagi mahasiswa untuk mendapatkan pelajaran lebih diluar
bangku kuliah. “Walaupun tema KKN yang
saya ambil sebenarnya nggak berhubungan
sama bidang studi saya tapi sedikit banyak KKN tetap membutuhkan keahlian kita
dari masing-masing jurusan” tutur Ajeng.
Hal senada juga diungkapkan Rosalin.
Dirinya tidak mempermasalahkan apabila KKN menjadi mata kuliah wajib dengan
bidang yang tidak relevan dengan bidang studinya. Ia mengatakan bahwa hal itu
tergantung bagaimana masing-masing individu menyikapinya. Hal yang utama adalah
membantu masyarakat desa sesuai tujuan awal.
KKN sebagai perwujudan pengabdian
masyarakat menjadi harapan baru bagi pembangunan daerah-daerah tertinggal. Terlebih
lagi keterlibatan mahasiswa dengan semangat kaum mudanya diharapkan dapat
menjadikan pembangunan daerah lebih hidup dan maju. Sebagai mata kuliah wajib,
Rosalin menuturkan harapannya terhadap pelaksanaan KKN mendatang “KKN ini
jangan hanya dijadikan sekedar mata kuliah yang diwajibkan saja, saya berharap
agar pelaksanaannya lebih dipersiapkan lagi sehingga bantuannya tepat sasaran
sehingga tenaga dan waktu kita nggak
terbuang sia-sia tapi dapat memberikan manfaat yang optimal”.
0 comments:
Post a Comment