Sepertinya,
sudah biasa jika kita melihat mobil-mobil mewah berjajar di parkiran sebuah
restoran bintang lima atau restoran hotel ternama. Namun, lain halnya, jika
deretan mobil mewah berjajar rapi untuk menyambangi warung kecil di pinggir
jalan, pasti kita akan bertanya-tanya apa dagangan yang dijajakan di warung
tersebut. Itulah yang terjadi, hampir setiap hari di Jalan Kurung-Pedan, dimana sebuah warung gethuk
legendaris berada. Gethuk Yoko merupakan sebuah warung kecil yang terletak di
Desa Kurung Ceper, yang menjajakan panganan khas yaitu gethuk.
Gethuk
merupakan makanan khas Indonesia yang berbahan dasar singkong, dan biasanya
dinikmati dengan parutan kelapa. Karena kenikmatannya, masih banyak penggemar
gethuk yang berasal dari semua kalangan. Begitu juga dengan Gethuk Yoko. Gethuk
yang telah dirintis oleh Alm. Sujiyem sejak tahun 1974 ini tidak pernah
kehilangan pecintanya sejak dulu.
Warung
Gethuk Yoko, bisa dibilang sangat sederhana. Gethuk yang kini dikelola oleh
Indah (56), menantu Sujiyem ini, hanya dijajakan dengan sebuah gerobak kuning,
bertuliskan “Gethuk Yoko”. Bahkan saking sederhananya, warung ini hanya
menyediakan 5 buah kursi bagi pembeli yang mengantri. Sehingga, tidak jarang,
para pembeli harus rela berdiri selama 10-30 menit demi mendapatkan Gethuk Yoko
favorit mereka.
Tidak
hanya sampai disitu, kesederhanaan warung ini juga terlihat dari penampakan
warung yang hanya beratap tanpa tembok penyekat antara warung dengan sawah.
Jadi, warung ini hanya memilki empat tiang beton penyangga atap, tanpa dinding
penutup. Sehingga para pengguna jalan dapat menyaksikan langsung bagaimana
antrian dari Gethuk Yoko ini.
Gethuk
Yoko biasanya ramai dikunjungi oleh pembeli pada jam-jam tertentu, seperti jam
makan siang, maupun jam sore ketika para pekerja pulang ke rumah. Jumlah
pembeli akan bertambah ketika Hari Minggu. “Sehari kami biasanya menghabiskan
50kg singkong, tapi kalau Minggu ya kita dobelin, jadi dua kali lipat,”terang
Indah ketika ditemui wartawan SituSolo Jumat
(30/10) lalu.
Meskipun
penggemar Gethuk Yoko makin bertambah dari tahun ke tahun, namun Indah tidak
berniat untuk membuka waralaba warung
gethuk milliknya. Hal ini sejalan dengan permintaan Sang Ibu Mertua, Sujiyem,
yang sejak dulu tidak ingin membuka waralaba usaha yang sudah bertahun-tahun
dirintisnya ini. Mungkin ini pula, yang mengakibatkan masih banyaknya peminta
Gethuk Yoko dari berbagai kalangan hingga saat ini. Bahkan tidak jarang, karena
banyaknya pembeli yang membawa mobil, tukang parkir Gethuk Yoko harus kewalahan
mencarikan tempat parkir bagi mereka. “Ya gimana lagi Mbak, ini kan sempit,
jadi ya harus pinter-pinter menatanya. Kalau enggak, ya bisa bikin macet,”jelas Parno (40), tukang parkir Gethuk
Yoko. Jadi, kalau Anda ingin menikmati kelezatan Gethuk Yoko ini, pastikan Anda
merupakan pemarkir yang handal. (Anita)
0 comments:
Post a Comment