Rich Richie Ride Garage: It’s Not Just About Money, It’s All About Passion and Style.


Salah satu motor Jap's Style garapan Rich Richie Ride Garage.
(Foto: Akbar Yudha)
SOLO - “Kita bikin bengkel modifikasi kaya gini bukan demi cari keuntungan, tapi demi menyalurkan inspirasi sedulur-sedulur kita yang punya passion di aliran japstyle, café racer dan motor bergaya klasik lainnya” ungkap Yudha Wardhana, sang owner Rich Richie Ride Garage (RRRG). Memang dapat dibilang idealis, namun perkataan sang owner dapat dibuktikan dengan motor-motor garapannya. Bengkel yang terletak di kota Solo ini semuanya beraliran japstyle, café racer, street cub dan bobber sekalipun.

Ketika ditanya bagaimana terbentuknya bengkel ini, Yudha mengatakan bahwa terbentuknya bengkel ini berawal dari mengkostumisasi motornya sendiri., “awalnya dari motor sendiri mas, terus bantu temen custom motornya, karena pamor motor klasik makin melejit dari tahun ketahun dan ternyata banyak juga yang berminat untuk minta tolong di modifikasi sama kita, ya kenapa enggak. Semakin banyak yang punya hobby custom motor klasik, semakin banyak saudara kita”.

Untuk part-part seperti tangki, jok, hornet dan visual, sang builder di bebaskan untuk mengaspirasikan keinginan mereka dengan desain yang telah mereka sediakan. RRRG memiliki tim pengerajin untuk membuat part-part seperti yang diinginkan sang builder. Waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan sebuah modifikasi motor di RRRG adalah satu bulan. Oleh karena itu motor-motor yang keluar dari RRRG tidak bisa dipandang sebelah mata, sudah banyak motor-motor garapan RRRG yang diliput oleh majalah otomotif nasional bahkan internasional dan juga dipajang di ajang-ajang otomotif ternama.

“kita nggarap motor itu pake hati mas, soalnya ini hobby kita, yang namanya hobby ga akan ada yang namanya keterpaksaan, makanya itu mas kerjaan kita hasilnya bisa dibilang memuaskan”. Ketika ditanya mengenai motor apa yang paling cocok untuk dimodifikasi klasik, Yudha mengatakan bahwa untuk aliran café racer Kawasaki Binter, Yamaha Scorpio, dan Thunder 250. Sedangkan untuk japstyle semua motor batangan dirasa bisa untuk diubah menjadi aliran japstyle. “Rangka punyanya Binter, Scorpio, sama Thunder 250 paling pas buat café racer, estetikanya dapet banget mas, nah kalau untuk japstyle, pake motor laki apa aja bisa kaya tiger, megapro, cb, bahkan ninja 250 dan motor bebek aja bisa cuman kalau bebek banyak banget rubahannya, kalo saya pribadi lebih suka pakai ninja 250, soalnya mesinnya lebih jos mas jelas hehehe.” Selorohnya.

Jika dibilang modifikasi motor klasik hanya buang-buang uang? Think twice!. Menurut sang owner RRRG, biaya modifikasi motor klasik memamg tidak sedikit, namun jika rapih, harga jualnya bisa lebih tinggi, bahkan bisa terjual diatas 50% dari harga motor dan modifikasinya itu sendiri. Yudha bercerita bahwa motor kesayangannya yang dinamai Camelia, pernah ditawar seharga 120 juta “padahal beli motor 40 juta sama biaya modif hanya 20 jutaan mas, tapi tetep saya ndak lepas lah wong motor kesayang kok, awal bikin motor ya lahirnya si Camelia itu”. Camelia sendiri memang sudah terkenal sekali dikalang para biker beraliran klasik, motor ini sering mejeng di majalah-majalah nasional, kontes-kontes dan dijadikan objek fotografi bersama para model.

Jika ditanya budget yang dibutuhkan untuk menitipkan motor di RRRG, Yudha secara blak-blakan mengatakan budget yang dibutuhkan adalah 15-25 juta rupiah, tergantung dari desain dan keinginan sang builder. “Kalo dibilang mahal sih engga mas, standarnya kalo mau dapet modifan rapih ya segitu, part-part dan aksesorisnya juga juga bukan yang sembarangan, kita utamain kualitas disini bukan kuantitas, idealis? Emang iya mas, soalnya ini ga asal tentang uang, ini tentang passion. Ibarat kata mas, kalo udah cinta mah apa aja dikasih, hehehe. Pokoknya mah harga ga pernah bohong mas.”
Selain bengkel, RRRG juga membuka distro yang isinya apparel khusus para biker, ada helm klasik, jaket, tas dan sepatu kulit, kaos dan masih banyak lagi. “Biker bukan Cuma harus peduli tentang motornya, tapi biker juga harus peduli tentang fashion. Naik motor custom pake helm klasik, dan outwear kulit langsung ganteng maksimal.” Kelakar sang owner. Jika berminat untuk berkunjung ke RRRG, silahkan mampir ke  jln.Dr Soepomo no 17 Solo Indonesia. (AYP)

Berita Terkait:
Modifikasi Motor Aliran Café Racer Gak Harus Puluhan Juta
Modifikasi Motor di Mata Polisi



Share on Google Plus

About redaksi

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.

0 comments:

Post a Comment