Pagelaran Wayang Kulit Semarakkan Malam 1 Suro

Dok. SituSolo/Anita
Warga antusias menonton Pagelaran Wayang Kulit SMP 5 Surakarta.

SOLO - Malam 1 Suro nampaknya menjadi hari spesial bagi masyarakat, khususnya Solo Raya. Masyarakat dari berbagai golongan turut merayakannya sebagai tahun baru Islam yang sarat akan makna. Terlebih dengan kentalnya budaya Jawa yang menghiasi Malam 1 Suro, menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat dan wisatawan.
Perayaan Malam 1 Suro, tidak hanya dirasakan oleh keluarga dan kerabat Kasunanan maupun Mangkunegaran  saja, namun juga oleh siswa-siswa SMP 5 Surakarta. Sekolah yang terletak di depan Pasar Triwindu Ngarsopuro ini turut menyemarakkan perayaan Malam 1 Suro dengan Pagelaran Wayang Kulit, Selasa (13/10) malam kemarin. Pagelaran yang menampilkan dua lakon, yakni Anoman Duta dan Wahyu Purbosejati ini memiliki keunikan tersendiri. Selain menghadirkan Ki Trisulo sebagai Dalang, Perayaan Wayang Kulit ini terlebih dulu dimulai dengan lakon yg didalangi oleh Ni Woro Mustiko Siwi, yang merupakan siswi kelas VIII SMP 5 Surakarta.
Hal inilah yang kemudian menarik minat pengunjung dari berbagai kalangan, mulai dari dewasa hingga anak-anak. Mereka sangat mengapresiasi pagelaran wayang kulit ini. "Seneng aja nonton anak-anak pentas, dan peduli sama kebudayaan Jawa kayak gini (wayang-red)," ujar Harni (40), salah seorang penonton yang merupakan wali murid.
Saat ditemui di sela acara, Ketua Panitia Pagelaran Wayang Kulit SMP 5 Surakarta, Taufik S.Ag (45) menjelaskan bahwa selain diadakan dalam rangka Malam 1 Suro, pagelaran ini juga menjadi ajang edukasi budaya bagi para siswa. "Kita pingin siswa bisa nguri-uri budaya Jawa, biar anak-anak itu berbudaya. Ini juga sudah menjadi acara tahunan di SMP 5 Surakarta," jelas Taufik. Ia juga menambahkan, acara ini merupakan ajang penampilan bakat dari anak-anak yang tergabung dalam ekstrakurikuler karawitan. Dan nampaknya, harapan panitia mendapatkan gayung bersambut dari para siswa. "Bangga sih, karena cuma SMP 5 Surakarta yang punya acara begini. Kita juga bisa jadi tahu budaya Jawa, walaupun cuma dikit," ujar Tera (12), siswa VII E. (Anita)
Share on Google Plus

About redaksi

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.

0 comments:

Post a Comment