Menilik Perkembangan Industri Gula Indonesia di Museum Gula Jawa Tengah

Jika anda sedang berkunjung di Kabupaten Klaten, tidak ada salahnya menyempatkan waktu sebentar untuk mampir ke Museum Gula Jawa Tengah yang berlokasi di kawasan wisata Gondang Winangoen Pabrik Gula Gondang Baru atau lebih tepatnya di Jalan Jogja – Solo KM.5. Untuk menuju museum, jika anda dari Solo akan menempuh waktu sekitar 1 jam perjalanan sedangkan jika anda dari Jogja akan menempuh waktu sekitar 45 menit perjalanan.

Dok. Internet
Setelah memasuki kawasan wisata Gondang Winangoen, jika anda menggunakan kendaraan pribadi baik mobil maupun motor, tempar parkir ada di sebelah timur d’GondBa Resto. Sedangkan untuk lokasi museum Gula Jawa Tengah berada tepat di sebelah barat d’GondBa Resto.

Tiket masuk museum dibandrol dengan harga Rp 5.000,00 untuk wisatawan domestik dan Rp 10.000,00 untuk wisatawan asing. Harga yang cukup murah untuk bisa menikmati benda-benda koleksi museum gula satu-satunya di Indonesia ini.

“Namanya Museum Gula Jawa Tengah, tapi sekarang sudah menjadi semacam museum gula nasional karena cuma ini satu-satunya di Indonesia. Barang-barang yang ada di dalam museum ini dikumpulkan dari pabrik gula - pabrik gula yang ada di Indonesia,” jelas Rosyid, petugas loket Museum Gula Jawa Tengah.

Saat membeli tiket di loket, biasanya petugas memperingatkan untuk tidak memotret di area museum menggunakan kamera digital, SRL, maupun DSLR karena untuk pengambilan gambar di area museum ada biayanya sendiri yaitu Rp150.000,00.

Dok. Internet
Tepat di pelataran museum, pengunjung akan melihat sebuah lokomotif lawas atau biasa disebut montit yakni kereta pembawa tebu. Museum Gula Jawa Tengah ini tidak hanya memamerkan mesin untuk produksi gula saja, tapi juga peralatan-peralatan yang digunakan dari proses penanaman tebu sampai pengemasan gula. Maka tak heran jika pengunjung akan banyak melihat mesin-mesin lokomotif lawas disini.

“Jadi, museum gula ini juga sering disebut museum lokomotif  karena banyaknya lokomotif kuno yang dipamerkan di luar museum,” tutur Rosyid.

Memasuki museum, di ruang pertama, pengunjung akan melihat peta perkebunan gula yang ada diseluruh Jawa Tengah, termasuk semua pabrik gula yang masih beroperasi maupun tidak beroperasi. Banyak  foto-foto yang berisi mengenai keadaan perkebunan gula zaman dulu serta keadaaan gedung pabrik ketika masa awal didirikan. 

Dok. SituSolo/Chairunnisa
Memasuki ruang kedua, dipamerkan beberapa alat sederhana yang berfungsi untuk bercocok tanam tebu hingga alat untuk memanen, seperti cangkul, sabit dan lain-lain pada zaman pemerintahan Belanda. Di ruangan tersebut pula dipamerkan jenis-jenis tebu yang ada di perkebunan wilayah Jawa Tengah dari yang memiliki kualitas biasa hingga super, serta tak lupa berbagai macam hama tebu seperti tikus dan beberapa jenis tanaman yang menjadi gulma atau penganggu tanaman tebu.

Dok. SituSolo/Maharani
Ruangan selanjutnya berisi beberapa teknologi mesin sederhana yang digunakan dalam proses pabrikasi tebu hingga menjadi gula, yaitu beberapa timbangan yang berfungsi untuk menimbang berat tebu sebelum digiling dan berat gula setelah jadi, lalu alat pemupukan tanaman tebu sederhana dan mesin untuk perkebunan dan penyiraman. Alat lainnya yang dipamerkan diruangan ini adalah alat pengukur kekerasan tebu, polarimeter, lampu sorot pabrik gula, dan timbangan baskul.


Dok. SituSolo/Maharani
Dalam ruang lain juga disertakan ruangan operasional kantor petugas pengolahan tebu dari alat perkantoran seperti mesin ketik tempo dulu, kalkulator lama, serta telepon kuno yang dipakai di zaman pemerintahan Hindia Belanda hingga orang-orang yang telah berjasa dalam perkebunan tebu terutama pabrik gula.


Dok. SituSolo/Maharani
Ruangan terakhir ada di sayap barat museum, isinya adalah sebuah perpustakaan kecil yang menyimpan beberapa buku tentang perkebunan tebu, pabrik gula, serta sejarah dan perkembangan Pabrik Gula Gondang Baaru. Di ruangan tersebut juga tergantung beberapa foto tentang tradisi menjelang masa ‘giling’ yang dilakukan Pabrik Gula Gondang Baru, seperti menanam kepala kerbau, wayangan, dan tirakatan. (Maharani)
 
Dok. SituSolo/Maharani

Share on Google Plus

About redaksi

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.

0 comments:

Post a Comment